Mereka Menganggap Kami Musuh

~

Jakarta - Seiring semakin dewasanya Negeri Indonesia yang telah di sesatkan oleh Demokrasi dengan Pacasila sebagai Al Kitabnya dan mereka lupa siapa kami. Rakyat Islam jelata yang berusaha menegakkan Alqur'an dan As Sunah bersabar dalam dakwah dan jihad dibawah tekanan Negara Kufar Republik Indonesia (NKRI).

Hari Isnin kemarin kami mengikuti persidangan seorang Ustadz asal Solo Indonesia, yang selalu di bentengi oleh pemuda-pemuda bersemangat dakwah wal jihad. Dan mereka selalu mengelu-elukan karena beliau sebagai Amir Jamaah. Memang kami bukan jammah yang beliau pimpin, namun ketika seorang muslim di dzalimi kewajiban kami untuk ikut membela. Kami tidak biasa mengikuti persidangan di pengadilan thogut, karena kami sudah tahu hasilnya pasti tidak sesuai dengan syariat Islam yang kami berusaha tegakkan.

Namun kami tertahan untuk memasuki gedung pengadialan, kami bersabar sembari berjaga. Mata kami mulai meincing di sekitar kotak-kotak gedung. Dan tertangkap oleh mata-mata kami para jundud thogut di atas pertokoan menghunuskan sniper ke arah kami. Astagfirullahaladzim..


Setakut itukan mereka kepada kami atau kebencian mereka kepada kami. Tak ada sama sekali kami senjata, bahkan belati sekalipun. Ya, kami ibarat tawanan yang telah dilucuti. Tak lama pemuda muslim jamaah pun mulai meneriaki mereka yang sangat terlihat oleh mata. Kami memang tak habis fikir apakah seniper harus sedekat itu, memang mereka belajar dari mana. Kami tersenyum geli..

Berbeda ketika kami menelisik di beberapa demontrasi yang sudah basi dan lebih anarkis dari pemuda ini. Saat itu kami hanya melihat water canon dan peluru karet. dan bongkahan batu dan kayu. Berbeda dengan hari ini.

Ingat kami disini tanpa senjata wahai tentara thogut!

Mereka menganggap kami musuh, ntah apa agama (mungkin agama pancasila) mereka sehingga memebenci pemuda muslim. Namun tak layaknya aparatur negara menghubuskan senjata kepada rakyatnya. Sebelum persidangan selesai cepat kami bergegas. Dan ingatlah wahai negeri yang menindas rakyatnya sendiri, Allah selalu hadir dan janji Allah akan datang pasti!

Dan untuk ustadz, doa kami keapada Allah kami lantunkan untuk memberikan yang terbaik teruntuk ustadz. Jika memang harus mati diujung perjuangan ini semoga Allah menempatkan Ustadz di tempat yang baik sebagai mana para penolong agama ini. [Rahman/Ikhwan Militan]