Sesatnya Pancasila Sebagai Ideologi dan Pandangan Hidup

~
Pancasila sebagai falsafah, ideologi dan pandangan hidup (way of live) bangsa Indonesia, berarti semua langkah dan dasar perbuatan orang-orang Indonesia harus sesuai dengan Pancasila. Kedudukan Pancasila yang demikian ini dapat menempatkan dirinya sebagai agama baru dalam masyarakat Indonesia, karena agama sendiri adalah sesuatu yang mengatur kehidupan manusia, bahkan Pancasila mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari semua agama di Indonesia.
Seorang Muslim, harus mengakui tanpa adanya keraguan sedikitpun, bahwa Islam adalah Dien mereka satu-satunya, dan inilah yang paling benar. Allah berfirman:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (Ali Imran: 19)

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan”. (Ali Imran: 83)

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. (Ali Imran: 85)

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada dien Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) Dien yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Ar Rum: 30)

Maududi berkata tentang Dien ini: Dien dapat diartikan sebagai: hukum, undang-undang, peraturan, batas-batas ajaran, syari’ah dan jalan fikiran, ideologi atau teori dan praktek yang mengikat hidup manusia (way of live). Selanjutnya ia berkata: Dienullah (Islam) mencakup semua peraturan hidup yang sempurna dan multi komplek, baik dari aspek I’tikad, Syari’at, Akhlaq, Muamalah maupun aspek kehidupan lainnya.

Jadi Dien (falsafah, ideologi dan Pandangan Hidup) yang benar adalah hanya Islam, lainnya adalah bathil. Dienul Islam adalah merupakan suatu sistem menyeluruh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, Dienul Islam adalah Dien yang datangnya dari Allah sebagai aturan dalam kehidupan manusia dibumi ini, seorang yang telah menyatakan dirinya sebagai seorang Muslim sudah seharusnyalah tidak mencari Dien (falsafah, ideologi, dan Pandangan Hidup) diluar Islam, karena hanya Islamlah satu-satunya Dien yang dapat menyelamatkan kehidupan ummat manusia dipermukaan bumi ini. Adapun jika seorang Muslim mencari Dien selain dari Islam, maka ia tidak berhak lagi disebut sebagai seorang Muslim.

Pancasila adalah kecil dan tak ada artinya jika dibandingkan dengan Islam sebagai Dien, karena Islam telah mengatur segala aspek kehidupan manusia, sedangkan Pancasila tidak !!! Cendikiawan terkemuka didunia ini tidak pernah mengatakan Pancasila adalah falsafah apalagi pandangan hidup (way of live), karena ketidakjelasan ajaran yang dibawakannya, bermakna kosong, mereka hanya mengakui Islam, marxisme, Materialisme, Komunisme, liberalisme beserta aliran-alirannya. Sebagai ideologi, falsafah, maupun pandangan hidup.

Seorang Muslim di Indonesia, sudah seharusnyalah tidak mengakui Pancasila yang kerdil dan bermakna kosong itu sebagai falsafah, ideologi maupun pandangan hidup baginya, tapi harus meyakini, Islamlah satu-satunya yang benar. Islam telah membuktikan hal ini, hampir 15 abad diturunkan namun ia tetap sesuai dengan zaman dan tempat maupun didunia ini, tidak pernah mengalami perubahan sejak diturunkannya hingga kini, tidak seperti lainnya, selalu mengalami perubahan-perubahan. Itulah ketinggian Islam yang fitri.

Shourche: Azzam Al Qitall